syarat Tumbuh
Tanah
Tekstur : liat berlempung banyak mengandung bahan organic,
aerasi dan drainase yang baik.
Struktur tanah gembur
pH 5,8-7,0 optimal 6,7
Iklim
Curah hujan optimal 50-200 mm/bln
Temperatur 250-270 C, dengan kelembaban udara 50-80% dan cukup
mendapat sinar matahari
Benih
Varietas unggul nasional seperti No:129, Merak, Betet,
Walet, Gelatik, Murai, dll. Kebutuhan benih 15-20 kg/ha. Syarat benih bebas
hama, seragam bebas kotoran dan berumur pendek.
Pengolahan Tanah
Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan
pengolahan tanah (TOT) penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam Pada
tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah
Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan
intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan
yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 meter
Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo
perlu pengolahan tanah minimal
Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat meneka
serangan lalat bibit, menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan
perbaikan struktur tanah.
Penanaman
Waktu tanam
Pada lahan sawah, tanaman kacang hijau ditanam pada musim
kemarau setelah padi. Sedangkan di lahan tegalan dilaukan pada awal sampai
musim hujan.
Cara tanam
Benih ditanam dengan cara ditugal, dengan jarak 40 cm x 10
cm atau 40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.
Pemupukan
Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan
pemupukan
Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK. Pada
tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg urea +45-90 kg TSP + 50 kg
KCl/ha. Penambahan pupuk organic seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat
meningkatkan kapasitas menahan air di dalam tanah
Pengairan
Tanaman kacang hijau relative tahan kering, namun tetap
memerlukan pengairan terutama pada periode kritis yaitu pada waktu
perkecambahan, menjelang berbunga dan pembentukan polong.
PenyianganPenyiangan dilakukan seawall mungkin karena kacang
hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur
2&4 minggu.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama
Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat
kacang), maruca testualitis, spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan kutu
trips
Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas
unggul yang tahan hama penyakit
Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama dapat
dikendalikan dengan cara bilogis
Penyakit
Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain
Sclerotium rolfsii, Cercospora canescens (bercak daun)
Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan
penyakit atau dengan menggunakan pestisida
Kacang hijau
umumnya berumur genjah (pendek). Ciri-ciri kacang hijau saatnya dipanen adalah
sebagai berikut:
1. Tanaman berumur 58-65 hari setelah
tanam, kecuali varietas yang berumur panjang (lambat) baru dipanen pada umur
maksimum 100 hari setelah tanam.
2. Polong berwarna cokelat sampai hitam
dan kulitnya keras atau mengering.
3. Polong sebagian besar mudah pecah.
Panen polong kacang hijau dapat
dilakukan serempak, tetapi pada beberapa varietas dipanen bertahap hingga 2 – 3
kali pemetikan. Pemanenan jangan terlambat karena dapat menyebabkan polong
pecah-pecah dan bijinya berjatuhan ke tanah. Waktu panen yang paling baik
(tepat) adalah pada saat polong berwarna cokelat atau hitam dan masih utuh.
Cara panen polong kacang hijau adalah
dengan memetik polong satu per satu dengan menggnakan tangan. Pada varietas
kacang hijau yang polongnya masak serempak, pemungutan hasil dapat dilakukan
dengan cara memotong tangkai polong (buah) menggunakan pisau atau gunting yang
tajam.
PASCAPANEN
Penanganan pascapanen polong kacang
hijau untuk memproduksi biji meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pengumpulan Hasil
Kumpulkan dan tampung hasil panen dalam
karung goni untuk segera diangkut ke tempat (gudang) penampungan hasil.
2. Pengeringan
Keringkan polong kacang hijau dengan
cara dijemur atau menggunakan alat pengering.
3. Pembijian
a. Masukkan polong kacang hijau kering
ke dalam karung goni.
b. Pukul-pukul karung goni berisi polong
kacang hijau tadi dengan sepotong kayu atau bambu hingga polong pecah-pecah.
c. Tampi polong kacang hijau yang telah
pecah dengan tampah (nyiru), kemudian pisahkan biji-bijinya.
d. Masukkan biji kacang hijau ke dalam
wadah.
4. Sortasi
a. Pisahkan biji kacang hijau
berdasarkan varietas, biji rusak atau cacat atau terserang hama dan penyakit
serta kototran lainnya.
b. Tampung biji yang mulus dan bebas
dari kotoran ke dalam wadah yang ditutup rapat.
5. Penyimpanan
Simpan wadah berisi biji kacang hijau di
tempat atau rungan yang bersih dan kering, sirkulasi udaranya baik, dan bebas
dari wabah hama dan penyakit. Untuk memperpanjang daya simpan, kadar air biji
dipertahankan sekitar 10% - 12%.
DAFTAR PUSTAKA
Agrios, G. N. 1996. Ilmu Penyakit
Tumbuhan Dasar. Yogyakarta: UGM Press.
Djafaruddin. 2004. Dasar-dasar Pengendalian
Penyakit Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.
Kunkel, L. O. . 1964. Plant Virology. Edited
by: M. K. Corbett and H. D. Sisler. 1967. Florida: University of Florida Press
Book.
Matnawy, Hudi. 1991. Perlindungan Tanaman.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Yudiarti, Turrini. 2007. Ilmu Penyakit
Tumbuhan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
www.puslittan.bogor.net
No comments:
Post a Comment