Search Box

GAMES RECORD

Overwolf Signature

Saturday, December 15, 2012

Budidaya Kacang Hijau


syarat Tumbuh
Tanah
Tekstur : liat berlempung banyak mengandung bahan organic, aerasi dan drainase yang baik.
Struktur tanah gembur
pH 5,8-7,0 optimal 6,7
Iklim
Curah hujan optimal 50-200 mm/bln
Temperatur 250-270 C, dengan kelembaban udara 50-80% dan cukup mendapat sinar matahari


Benih
Varietas unggul nasional seperti No:129, Merak, Betet, Walet, Gelatik, Murai, dll. Kebutuhan benih 15-20 kg/ha. Syarat benih bebas hama, seragam bebas kotoran dan berumur pendek.

Pengolahan Tanah
Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah (TOT) penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah
Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 meter
Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu pengolahan tanah minimal
Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat meneka serangan lalat bibit, menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
Penanaman
Waktu tanam
Pada lahan sawah, tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah padi. Sedangkan di lahan tegalan dilaukan pada awal sampai musim hujan.

Cara tanam
Benih ditanam dengan cara ditugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.

Pemupukan
Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan
Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK. Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg urea +45-90 kg TSP + 50 kg KCl/ha. Penambahan pupuk organic seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkatkan kapasitas menahan air di dalam tanah
Pengairan
Tanaman kacang hijau relative tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis yaitu pada waktu perkecambahan, menjelang berbunga dan pembentukan polong.

PenyianganPenyiangan dilakukan seawall mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2&4 minggu.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama
Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat kacang), maruca testualitis, spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan kutu trips
Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas unggul yang tahan hama penyakit
Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama dapat dikendalikan dengan cara bilogis
Penyakit
Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Sclerotium rolfsii, Cercospora canescens (bercak daun)
Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan penyakit atau dengan menggunakan pestisida

Kacang hijau umumnya berumur genjah (pendek). Ciri-ciri kacang hijau saatnya dipanen adalah sebagai berikut:
1. Tanaman berumur 58-65 hari setelah tanam, kecuali varietas yang berumur panjang (lambat) baru dipanen pada umur maksimum 100 hari setelah tanam.
2. Polong berwarna cokelat sampai hitam dan kulitnya keras atau mengering.
3. Polong sebagian besar mudah pecah.
Panen polong kacang hijau dapat dilakukan serempak, tetapi pada beberapa varietas dipanen bertahap hingga 2 – 3 kali pemetikan. Pemanenan jangan terlambat karena dapat menyebabkan polong pecah-pecah dan bijinya berjatuhan ke tanah. Waktu panen yang paling baik (tepat) adalah pada saat polong berwarna cokelat atau hitam dan masih utuh.
Cara panen polong kacang hijau adalah dengan memetik polong satu per satu dengan menggnakan tangan. Pada varietas kacang hijau yang polongnya masak serempak, pemungutan hasil dapat dilakukan dengan cara memotong tangkai polong (buah) menggunakan pisau atau gunting yang tajam.
PASCAPANEN
Penanganan pascapanen polong kacang hijau untuk memproduksi biji meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pengumpulan Hasil
Kumpulkan dan tampung hasil panen dalam karung goni untuk segera diangkut ke tempat (gudang) penampungan hasil.
2. Pengeringan
Keringkan polong kacang hijau dengan cara dijemur atau menggunakan alat pengering.
3. Pembijian
a. Masukkan polong kacang hijau kering ke dalam karung goni.
b. Pukul-pukul karung goni berisi polong kacang hijau tadi dengan sepotong kayu atau bambu hingga polong pecah-pecah.
c. Tampi polong kacang hijau yang telah pecah dengan tampah (nyiru), kemudian pisahkan biji-bijinya.
d. Masukkan biji kacang hijau ke dalam wadah.
4. Sortasi
a. Pisahkan biji kacang hijau berdasarkan varietas, biji rusak atau cacat atau terserang hama dan penyakit serta kototran lainnya.
b. Tampung biji yang mulus dan bebas dari kotoran ke dalam wadah yang ditutup rapat.
5. Penyimpanan
Simpan wadah berisi biji kacang hijau di tempat atau rungan yang bersih dan kering, sirkulasi udaranya baik, dan bebas dari wabah hama dan penyakit. Untuk memperpanjang daya simpan, kadar air biji dipertahankan sekitar 10% - 12%.

DAFTAR PUSTAKA

Agrios, G. N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan Dasar. Yogyakarta: UGM Press.
 Djafaruddin. 2004. Dasar-dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.
 Kunkel, L. O. . 1964. Plant Virology. Edited by: M. K. Corbett and H. D. Sisler. 1967. Florida: University of Florida Press Book.
 Matnawy, Hudi. 1991. Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
 Yudiarti, Turrini. 2007. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
 www.puslittan.bogor.net

No comments:

Post a Comment